Who Move My Cheese

Bagi Anda yang belum baca, buku ini bercerita tentang dua kurcaci.
Mereka hidup dalam sebuah labirin yang sarat dengan keju. Kurcaci yang satu selalu berpikiran suatu hari kelak keju di tempat mereka tinggal akan habis. Karena itu, dia selalu menjaga stamina dan kesadarannya agar jika keju di situ habis, dia dalam kondisi siap mencari keju di tempat lain. Sebaliknya, kurcaci yang kedua, begitu yakin sampai kiamat pun persediaan keju tidak akan pernah habis. Singkat cerita, suatu hari keju habis.


Kurcaci pertama mengajak sahabatnya untuk meninggalkan tempat itu guna mencari keju di tempatlain. Sang sahabat menolak. Dia yakin keju itu hanya dipindahkan oleh seseorang dan nanti suatu hari pasti akan dikembalikan. Karena itu tidak perlu mencari keju di tempat lain. Dia sudah merasa nyaman. Maka dia memutuskan menunggu terus di tempat itu sampai suatu hari keju yang hilang akan kembali. Apa yang terjadi, kurcaci itu menunggu dan menunggu sampai kemudian mati kelaparan. Sedangkan kurcaci yang selalu siap tadi sudah menemukan labirin lain yang penuh keju. Bahkan jauh lebih banyak dibandingkan di tempat lama.
Pesan moral buku sederhana itu jelas: jangan sekali-kali kita merasa nyaman di suatu tempat sehingga lupa mengembangkan diri guna menghadapi perubahan dan tantangan yang lebih besar. Mereka yang tidak mau berubah,dan merasa sudah nyaman di suatu posisi, biasanya akan mati digilas waktu.

Source : http://firananta.blogspot.com/2008/08/who-move-my-cheese.html

#7 - SEE YOUR REACHING

Catalina Island is twenty-one miles away from the coast of California, and many people have taken the challenge to swim across it. On July 4th 1952, Florence Chadwick stepped into the water off Catalina Island to swim across to the California coast. She started well and on course, but later fatigue set in, and the weather became cold. She persisted, but fifteen hours later, numb and cold, she asked to be taken out of the water.

After she recovered, she was told that she had been pulled out only half a mile away from the coast. She commented that she could have made it, if the fog had not affected her vision and she would have just seen the land. She promised that this would be the only time that she would ever quit.
She went back to her rigorous training. And two months later she swam that same channel. The same thing happened. The fatigue set in, and the fog obscured her view, but this time she swam with faith and vision of the land in her mind. She knew that somewhere behind the fog was land. She succeeded and became the first woman to swim the Catalina Channel. She even broke the men's record by two hours.


SUCCESS PRINCIPLES

When you set your goal, keep pressing on even when you are tired, physically and mentally, and even though there are many challenges ahead. Keep the vision of your goal crystal clear before you and never, never, never... give up! See the reaching, commit to it, and you will surely see your goal realized.

7 Keajaiban dunia

Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari ‘Tujuh Keajaiban Dunia’. Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan ‘Tujuh Keajaiban Dunia’ saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak sesuaian, sebagian besar daftar berisi sbb :

1] Piramida

2] Taj Mahal

3] Tembok Besar Cina

4] Menara Pisa

5] Kuil Angkor

6] Menara Eiffel

7] Kuil Parthenon



Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, se orang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.

Gadis pendiam itu menjawab, ‘Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya ‘keajaiban itu’. Sang guru berkata,’Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya’.
Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, ‘Saya pikir, ‘Tujuh Keajaiban Dunia’ itu adalah :

1] Bisa melihat,

2] Bisa mendengar,

3] Bisa menyentuh,

4] Bisa menyayangi,

5] Bisa merasakan,

6] Bisa tertawa, dan

7] Bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya ‘keajaiban’. Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai ‘biasa’.

Filosofi Pensil

FILOSOFI PENSIL....

Kali ini saya ingin menceritakan kepada Anda sebuah kisah penuh hikmah dari sebatang pensil. Dikisahkan, sebuah pensil akan segera dibungkus dan dijual ke pasar. Oleh pembuatnya, pensil itu dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya. Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada si pensil. Inilah yang dikatakan oleh si pembuat pensil tersebut kepada pensilnya.

"Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang sehingga memudahkan mereka menulis. Kamu boleh melakukan fungsi apa pun, tapi tugas utamamu adalah sebagai alat penulis. Kalau kamu gagal berfungsi sebagai alat tulis. Macet, rusak, maka tugas utamamu gagal."

"Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan mengalami proses penajaman. Memang meyakitkan, tapi itulah yang akan membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal".

"Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu. Yang penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam dirimu. Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia".

"Keempat, kamu tidak bisa berfungsi sendirian. Agar bisa berguna dan bermanfaat, maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan manusia yang menggunakanmu".

"Kelima. Di saat-saat terakhir, apa yang telah engkau hasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya.
Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil, melainkan pensil-pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik, yang berfungsi hingga potongan terpendek. Itulah yang sebenarnya paling mencapai tujuanmu dibuat".

Sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya, dibungkus, dikemas, dan dijual ke pasar bagi para manusia yang membutuhkannya.

Pembaca, pensil-pensil ini pun mengingatkan kita mengenai tujuan dan misi kita berada di dunia ini. Saya pun percaya bahwa bukanlah tanpa sebab kita berada dan diciptakan ataupun dilahirkan di dunia ini. Yang jelas, ada sebuah purpose dalam diri kita yang perlu untuk
digenapi dan diselesaikan.

Sama seperti pensil itu, begitu pulalah diri kita yang berada di dunia ini. Apa pun profesinya, saya yakin kesadaran kita mengenai tujuan dan panggilan hidup kita, akan membuat hidup kita menjadi semakin bermakna.

Hilang arah

Tidak mengherankan jika Victor Frankl yang memopulerkan Logoterapi, yang dia sendiri pernah disiksa oleh Nazi, mengemukakan "tujuan hidup yang jelas, membuat orang punya harapan serta tidak mengakhiri hidupnya". Itulah sebabnya, tak mengherankan jika dikatakan bahwa salah satu penyebab terbesar dari angka bunuh diri adalah kehilangan arah ataupun tujuan hidup. Maka, dari filosofi pensil di atas kita belajar mengenai lima hal penting dalam kehidupan.

Pertama, hidup harus punya tujuan yang pasti. Apapun kerja, profesi atau pun peran yang kita mainkan di dunia ini, kita harus berdaya guna. Jika tidak, maka sia-sialah tujuan diri kita diciptakan. Celakanya, kita lahir tanpa sebuah instruksi ataupun buku manual yang menjelaskan untuk apakah kita hadir di dunia ini. Pencarian akan tujuan dan panggilan kita, menjadi tema penting selama kita hidup di dunia.

Yang jelas, kehidupan kita dimaknakan untuk menjadi berguna dan bermanfaat serta positif bagi orang-orang di sekitar kita, minimal untuk orang-orang terdekat. Jika tidak demikian, maka kita useless. Tidak ada gunanya. Sama seperti sebatang pensil yang tidak bisa dipakai menulis, maka ia tidaklah berguna sama sekali.

Kedua, akan terjadi proses penajaman sehingga kita bisa berguna optimal, oleh karena itulah, sering terjadi kesulitan, hambatan ataupun tantangan. Semuanya berguna dan bermanfaat sehingga kita selalu belajar darinya untuk menjadi lebih baik. Ingat kembali soal Lee Iacocca, salah satu eksekutif yang justru menjadi besar dan terkenal, setelah dia didepak keluar dari mobil Ford. Pengalaman itu justru menjadi pemacu semangat baginya untuk berhasil di Chrysler.

Ingat pula, Donald Trump yang sempat diguncang masalah finansial dan nyaris bangkrut. Namun, kebangkrutannya itulah yang justru menjadi pelajaran dan motivasi baginya untuk sukses lebih langgeng. Kadang penajaman itu 'sakit'. Namun, itulah yang justru akan memberikan kesempatan kita mengeluarkan yang terbaik.

Ketiga, bagian internal diri kitalah yang akan berperan. Saya sering menyaksikan banyak artis, ataupun bintang film yang terkenal, justru yang hebat bukanlah karena mereka paling cantik ataupun paling tampan. Tetapi, kemampuan dalam diri mereka, filosofi serta semangat
merekalah yang membuat mereka menjadi luar biasa. Demikian pula pada diri kita. Pada akhirnya, apa yang ada di dalam diri kita seperti karakter, kemampuan, bakat, motivasi, semangat, pola pikir itulah yang akan lebih berdampak daripada tampilan luar diri kita.

Keempat, pensil pun mengajarkan agar bisa berfungsi sempurna kita harus belajar bekerja sama dengan orang lain. Bayangkanlah seorang aktor atau aktris yang tidak mau diatur sutradaranya. Bayangkan seorang anak buah yang tidak mau diatur atasannya. Ataupun seorang service provider yang tidak mau diatur oleh pelanggannya. Mereka semua tidak akan berfungsi sempurna. Agar berhasil, kadang kita harus belajar dari pensil untuk 'tunduk' dan membiarkan diri kita berubah menjadi alat yang sempurna dengan belajar dan mendengar dari ahlinya. Itulah sebabnya, kemampuan untuk belajar bekerja sama dengan orang lain, mendengarkan orang lain, belajar dari 'guru' yang lebih tahu adalah sesuatu yang membuat kita menjadi lebih baik.

Terakhir, pensil pun mengajarkan kita meninggalkan warisan yang berharga melalui karya-karya yang kita tinggalkan. Tugas kita bukan kembali dalam kondisi utuh dan sempurna, melainkan menjadikan diri kita berarti dan berharga.

Yang penting, hingga pada akhir kehidupan kita ada karya ataupun hasil berharga yang mampu kita tinggalkan. Tentu saja tidak perlu yang heboh dan spektakuler.

Sumber: Anthony Dio Martin

------------------------------

"Setiap orang membuat kesalahan. Itulah sebabnya, pada setiap pensil ada penghapusnya" (Pepatah Jepang)

Siapa yang menyiapkan parasut Anda ?

Charles Plumb, seorang lulusan Akademi Angkatan Laut AS, pernah menjadi penerbang jet di Vietnam. Setelah 75 misi pertempuran, pesawatnya tertembak rudal darat ke udara. Plumb sempat lompat keluar, turun dengan payung udara dan jatuh ke tangan musuh. Ia tertangkap dan menghabiskan 6 tahun disebuah penjara Vietnam . Ia berhasil melewati masa cobaan penuh siksaan itu dan kini memberi kuliah tentang pelajaran-pelajaran berdasarkan pengalaman- pengalamannya tersebut.

Suatu hari, ketika Plumb dan sang istri sedang duduk di sebuah restoran, seorang pria yang duduk di meja lain menghampirinya dan berkata, "Heee, bukankah Anda Plumb! Anda yang menerbangkan penempur- penempur jet di Vietnam dari kapal induk Kitty Hawk . Bukankah pesawat Anda hancur!"
"Bagaimana Anda mengetahuinya? " tanya Plum.
"Bukankah saya yang melipat dan menyiapkan parasut Anda saat kejadian tersebut!" jawab pria tersebut dengan senang. Nafas Plum tersentak kaget dan penuh syukur. Pria tersebut membuat isyarat dengan tangannya dan berkata, "Apakah semuanya baik-baik saja?" Plumb meyakinkannya sambil berkata, "Oh ya, pasti. Beres dan hebat. Seandainya parasut Anda tidak
dapat terbuka, pastilah hari ini saya tidak ada di sini."

Malam itu Plumb tidak dapat tidur, terus memikirkan orang yang dijumpainya di restoran, "Sangat mengagumkan. Bagaimana rupa pria tersebut saat mengenakan seragam, dengan sebuah topi putih, secarik kain selempang di punggungnya, dan celana- celananya yang melebar di bawah. Berapa sering aku melihatnya dulu ketika berada di pesawat dan tidak pernah sekalipun menyapanya 'Selamat pagi, apa kabar?' atau lainnya hanya karena aku seorang pilot penempur dan ia hanya seorang marinir."

Plumb memikirkan dan membayangkan begitu banyaknya jam-jam yang dihabiskan marinir tersebut pada sebuah meja kayu di dalam lambung pesawat, begitu teliti dan cermat merajut kain dan melipati sutra setiap parasut, setiap saat memegang nasib dan hidup seseorang yang bahkan tidak ia kenal.

"Jadi sekarang," Plumb bertanya pada pendengarnya, "siapakah yang menyiapkan parasut Anda?" Setiap orang memiliki seseorang yang memberikan dan menyediakan kebutuhannya untuk melewati setiap hari. Ia juga menjabarkan bermacam parasut yang ia butuhkan pada saat pesawatnya tertembak jatuh di atas teritori musuh --ia membutuhkan parasut jasmani, parasut mental, parasut untuk emosinya, dan juga parasut spirituilnya- Ia membutuhkan semua itu sebagai dukungan, sebelum melayang turun dengan selamat.

Terkadang dalam menghadapi tantangan-tantangan yang diberikan hidup ini kita lalai, luput dan mengabaikan apa yang sesungguhnya penting. Kita mungkin lalai menyapa seseorang; hallo, maaf ya, tolong, terima kasih, mengucapkan selamat pada seseorang untuk suatu peristiwa indah, memberikan pujian dan semangat, atau sekedar berbuat baik tanpa alasan
apapun.

Selagi Anda menjalani minggu ini, bulan ini, tahun ini, kenalilah orang-orang yang membantu menyiapkan parasut Anda! Ungkapan terima kasih Anda pada mereka yang memiliki peranan dalam menyediakan dan mempersiapkan parasut Anda.

Dan saya harap Anda pun mengirimkan tulisan ini pada orang-orang yang telah membantu menyiapkan parasut Anda! Setiap kebaikan yang bisa Anda akukan, setiap keramahan yang bisa Anda tunjukkan, biarlah Anda lakukan sekarang juga, sebab belum tentu kesempatan itu akan melewati Anda lagi!

Cukup itu berapa ?

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana.
Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.


---
Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup?
Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang.
Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan.
Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata "Cukup"

Source : Sy and Unknow

Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir

Pasar malam dibuka di sebuah kota . Penduduk menyambutnya
dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan
pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah
atraksi manusia kuat.

Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan
otot manusia kuat ini.

Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya
dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu
bata tebal hingga berkeping-keping.

Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco.
Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras
sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut
hingga ke tetes terakhir.

'Hingga tetes terakhir', pikirnya.

Manusia kuat lalu menantang para penonton: "Hadiah
yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa
memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah
jeruk ini!"

Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke
atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras...
dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk
keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas
habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba,
tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu
tersenyum-senyum sambil berkata : "Aku berikan satu
kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"

Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan
meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh
nyonya. Mari naik ke panggung." Walau dibayangi
kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu
naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak
mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal
meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu
kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.

Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin
banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu
mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi.
Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke
arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk
yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga
akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk
muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung.

Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah
menjadi tepuk tangan riuh.

Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya,
"Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini
ratusan kali. Dan, banyak orang pernah mencobanya agar bisa
membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka
semua gagal. Hanya Anda satu-satunya yang berhasil
memenangkan hadiah itu.

Boleh aku tahu, bagaimana Anda bisa melakukan hal
itu?"

"Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah
seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus
bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima
anakku.

Jika engkau memiliki tanggungan beban seperti itu, engkau
akan mengetahui bahwa selalu ada tetesan air walau itu di
padang gurun sekalipun. Engkau juga akan mengetahui jalan
untuk menemukan tetesan itu. Jika hanya memeras setetes air
jeruk dari ampas yang engkau buat, bukanlah hal yang sulit
bagiku".

Selalu ada tetesan setelah tetesan terakhir. Aku telah
ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah
serta kebutuhan yang keluargaku perlukan.

Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat
untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku
percaya tetesan berkat-Nya tidak pernah kering, walau mata
jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan
untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku
mencari, aku menerimanya karena ada pribadi yang
mengasihiku.

"Bila Anda memiliki alasan yang cukup kuat, Anda akan
menemukan jalannya", demikian kata seorang bijak.

Seringkali kita tak kuat melakukan sesuatu karena tak
memiliki alasan yang cukup kuat untuk menerima hal
tersebut. (Bits & Pieces, The Economics Press)

Kisah penebang Kayu

Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin..

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, "Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu".

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. "Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?" pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, "Kapan terakhir kamu mengasah kapak?"
"Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga". Kata si penebang..

"Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.

Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!" perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

Istirahat bukan berarti berhenti ,
Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi


Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !

Source : BlueBell

KISS ( Keep It Simple Stupid )

Seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.

Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini :

1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong.

Dengan segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut.

Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut
dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.

2. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar.

Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan- keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius.

Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ?.
Mereka menggunakan pensil!.

3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve.

Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu". Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan "menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".

Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada pada berfokus pada masalah.

Singa dan Rusa Afrika

Di afrika setiap pagi, seekor rusa terbangun dan dia harus berlari setidaknya lebih cepat daripada rusa yang paling lambat agar dia bisa hidup hari itu tanpa dimakan binatang buas. Begitu juga halnya seekor singa, begitu terbangun dia harus berusaha berlari setidaknya lebih cepat dari pada rusa yang paling lambat. Supaya dia dapat bertahan hidup dan tidak mati kelaparan.

Tidak peduli anda mau menjadi rusa atau singa hari ini. Yang pasti hidup akan berjalan terus. Waktu akan terus bergulir tanpa menunggu siapapun. Waktu Selalu berlari cepat meninggalkan kita. Tanamkan dalam hatimu bahwa setiap mata anda terbuka dipagi hari. Begitu anda bangun. Perlombaan sudah dimulai. Mau tidak mau anda harus berusaha sekuat tenaga mengejar segala ketinggalan anda menuju cita2 yang selama ini anda inginkan.

Perlombaan manusia memang tidak begitu dramatis seperti halnya rusa dan singa di afrika. Tapi tanpa kerja keras, tujuan yang nyata, planning serta keyakinan yang teguh. Kesuksesan tidak akan menghampiri anda. Kenyataannya banyak orang menyia-nyiakan waktunya hanya untuk mengeluh pada hal-hal kecil. Terlalu mempermasalahkan sesuatu sehingga menghambat dan menghabiskan energi serta waktu yang di anugrahkan oleh Tuhan.
Bila kenyataannya anda adalah seekor singa atau rusa. Hampir dipastikan anda tidak memiliki waktu untuk mengeluh sedikitpun. Jadi, tinggalkan sifat bersungut-sungut dan menyalahkan segala sesuatu. Berlari terus tanpa menghiraukan segala sesuatu. Itulah yang akan membuat anda berhasil dan beruntung.

Source : Sy and Unknow

Ternyata hidup itu Sederhana

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut. Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/ diambil kerja di tempatnya. Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik."
Ibu menjawab: "Mengapa?"
Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah."
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur."
Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku."
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: "Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?"
Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah."
Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam."
Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi."
Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: "Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana."
*Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: "Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku."
Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah."
Beberapa hari kemudian katak 'sawah' menjenguk katak 'pinggir jalan' dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat. Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?" Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."
Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.

Source : Sy and Unknow

#6 - WHO PUSHED ME ?

There was a wealthy man who wanted to choose a husband for his only daughter. One day he invited the eligible young men from the whole town. During the occasion, when everyone was present he made an announcement, "Today, I am going to choose a husband for my daughter. Anyone who can swim across this pool can have my daughter's hand in marriage and inherit half of my wealth. The only challenge is that the pool is full of alligators." With that announcement everyone present was silent.

Suddenly, there was a loud splash, and in a matter of seconds a young man swam across the pool to the other side. Everybody cheered at the heroic feat of the young man. The wealthy man walked towards the young man and congratulated him. The young man said, "Sir, I am not interested in marrying your daughter. What I want to know is the name of the person who pushed me into the pool?"


SUCCESS PRINCIPLES

There are various types of motivation, and the one that is related to the above story is "fear" motivation. Sometimes, to bring out the best in us or in others, we have to use fear motivation. We have potentials within us but we need to stir it up with motivation and inspiration. However, fear motivation will only work in the short term, because people will get accustomed to it in the long run

Belajar Sukses dari Matematika Sederhana

Masih ingat pelajaran matematika sederhana yang kita pelajari di sekolah dasar. Bisa jadi inilah yang sekarang kita ajarkan pada adik, anak, atau keponakan kita yang masih di TK ataupun SD. Pelajaran yang saya maksudkan adalah operasional hitung, penjumlahan, dan pengurangan.

Ingatlah kembali pelajaran operasional hitung "tambah" dan "kurang" tersebut. Apakah yang bisa kita pelajari dan apa hubungannya dengan kesuksesan hidup kita. Jawabannya pun sederhana.

Perhatikan, bentuk operasi hitung "penjumlahan" atau simbol "tambah" yang kita letakkan di setiap angka. Bagaimanakah hasil akhirnya? Hasil akhirnya selalu berubah menjadi angka yang lebih baik atau lebih tinggi nilainya. Jika dijumlahkan dengan angka yang positif, baik angka itu angka plus maupun minus, maka nilainya menjadi lebih baik.

Sebaliknya, jika suatu angka dikurangi atau diberi operasional hitung "kurang" maka berapa pun angkanya, akan menjadi lebih kecil nilainya. Anda pasti sudah mengenal sistem operasional hitung ini
dengan tanpa perlu bersusah payah. Tapi, apa artinya ini dalam kehidupan sukses kita.

Dalam sukses kita, saya membayangkan di dalam diri setiap orang bisa punya kebiasaan "mengurangi" atau kebiasaan "menjumlah", yang saya sebut pribadi "plus" atau pribadi "minus". Perhatikanlah perbedaan yang dihasilkan pribadi plus maupun minus ini. Bagi pribadi "minus",
segala kondisi akan menjadi semakin buruk. Bahkan dengan sikapnya, dia membuat situasi atau pun kondisi menjadi bertambah buruk dengan sikapnya. Emosinya serta aura pada dirinya pun cenderung negatif.

Itulah sebabnya dia memperburuk suasana yang ada. Misalkan saja, seorang manager dengan keluarganya sedang menyetir keluar kota untuk liburan. Ketika tepat di pintu bayar tol, mobilnya mogok. Akhirnya, dengan kesal, si manajer ini keluar dari mobilnya. Sambil marah-marah, dia tendang mobilnya. Keras sekali sehingga kakinya lebam. Setelah itu, saat ditarik mobil derek untuk diperbaiki, dia marah-marah. Istri dan anak-anaknya pun jadi ikutan 'bete' lantaran terpengaruh sikap si manajer ini. Akhirnya, liburan pun batal. Padahal mobilnya bisa diperbaiki dengan cepat.

Sementara di sisi lain, ada orang yang mempunyai mentalitas "plus" yang bisa membuat kondisi yang ada menjadi lebih baik. Meskipun dia tidak bisa mengubah keadaan 100% menjadi lebih baik namun sikapnya bisa membuat suasana tidak menjadi semakin lebih buruk.

Misalkan pada contoh si manager yang mobilnya mogok di atas. Dia merasakan jengkelnya tapi dengan cepat bisa berpikir pula, "Untung juga. Mogoknya pas di pintu bayar tol. Coba kalau pas di luar kota atau di tengah jalan". Akhirnya, dengan mobil derek, mobilnya bisa segera dibawa ke bengkel terdekat. Bisa diperbaiki lalu dengan segera, mereka bisa menikmati liburannya.

Lihat, betapa menyenangkannya kalau kita mempunyai mental "plus" ini. Segala sesuatu tidak menjadi bertambah parah atau memburuk. Minimal, sikap semacam ini dengan cepat akan mengembalikan kondisi yang buruk menjadi normal ke keadaan semula. Dan dengan sikap ini,
dia tidak melihat sesuatu dengan emosi-emosi yang negatif seperti marah-marah, kesal, maupun jengkel.

Salah satu contoh ini pernah diperlihatkan oleh Thomas Alfa Edison sewaktu menyaksikan laboratorium eksperimennya habis terbakar. Dia menyaksikan api yang masih merah menyala lalu berkata, "Iya. Ada gunanya juga semuanya terbakar. Jadi ada kesempatan buat saya untuk memulai lagi semua pemikiran dan ide yang macet, dari awal lagi!"

Dalam hal ini, Thomas Alfa Edison mengajarkan pada kita. Ada sesuatu yang tidak bisa diperbaiki lagi, yakni lab yang terbakar. Namun, dia juga mengajarkan kita bahwa sikap maupun cara kita bertindak bisa membuat situasi dan keadaan menjadi tidak lebih buruk, malah menjadi lebih baik hasilnya.

Di sisi lain, pelajaran dasar operasional hitung juga mengajarkan kepada kita satu hal yang sederhana. Jika angka berapa pun, tetapi dijumlahkan dengan angka minus maka hasil akhirnya akan menjadi semakin minus. Bayangkanlah hal ini dalam hidup kita di mana kita sering bertemu dan bergaul dengan orang-orang 'pecundang' dan selalu bermental negatif. Apakah yang terjadi? Lama-kelamaan diri dan kondisi diri kita juga terpengaruh jadi negatif.

Bayangkanlah seorang salesman yang sebenarnya cukup antusias dan semangat, tetapi setiap pagi dia selalu ngopi dan ngrumpi dengan teman-temannya yang selalu mengajarkan padanya, "Kondisi lagi susah", "Gini lho caranya mengambil keuntungan perusahaan buat diri sendiri", "Begini caranya ngobyek di luar dengan fasilitas kantor!".
Apa yang akan terjadi kalau selama setahun dia diajarkan seperti itu? Lama-kelamaan mentalnya bisa ikut-ikutan menjadi rusak juga.

Karena itulah, maka operasional hitung juga memberikan tipsnya kepada kita. Caranya? Ingatlah dengan prinsip kalau kita mengurangi bilangan apapun dengan angka-angka yang minus (misalkan: X - (-Y) ) maka hasilnya akan lebih positif. Apa artinya? Sederhana saja. Kalau kita bisa mengurangkan orang-orang minus dari kehidupan kita, maka kita bisa menciptakan kondisi dan situasi yang lebih positif.

Nah, yang jadi pertanyaan kita adalah siapakah orang-orang yang negatif, berpikir minus dan jelek pengaruhnya dalam kehidupan kita. Kurangilah kesempatan kita berinterkasi ataupun jauhilah orang-orang seperti itu dari kehidupan kita, supaya kita tetap positif menyongsong impian dan cita-cita kita.

Demikianlah. Semoga pelajaran kita dari matematika yang amat sederhana ini membuat kita lebih sadar dan membuat kita semakin sukses dengan impian dan cita-cita kita.


***
Anthony Dio Martin

Menuju Titik Nol

BERITA ini sungguh mengejutkan. Seorang teman mengabarkan ayahnya terserang stroke. Mengejutkan, karena dia seorang dokter, yang tentunya paham dengan kesehatan. Pengalaman dan pengetahuan, dia ngelotok betul soal `do and don't' dalam segala hal yang terkait soal kesehatan. Lain dari itu, dia memiliki gaya hidup yang sederhana. Namun, apa mau dikata, Pak Dokter ini terserang stroke.

Stroke adalah tersumbatnya aliran darah secara akut alias mendadak, biasanya disebabkan gumpalan darah. Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga, setelah penyakit jantung dan kanker, namun merupakan penyebab kecacatan nomor satu. Awalnya memang penderitanya kebanyakan kaum tua.

Namun belakangan ini, kita sering mendengar penderitanya pun datang dari kalangan muda. Intinya sih, mau tua atau masih muda, kalau sudah terjadi penyumbatan gumpalan darah yang menyebabkan pembuluh sobek atau terjadinya infeksi vaskuler, ya sok atuhlah, stroke pun datang menghampiri.

Penyebab stroke antara lain karena kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, dan kegemukan. Satu pemicu utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat, umumnya penderita tidak mengontrol makanan yang masuk ke dalam tubuh. Lama-lama, makanan yang uenak tenan itu malah menjadi biang penyakit. Sret, satu urat tersumbat, stroke pun datang.

Sekarang balik lagi pada kisah Pak Dokter. Semua gaya hidup sudah dijalani. Dia tidak memiliki korek api yang dipakainya untuk merokok. Penyakit pun, no way. Dalam soal makanan pun, ia selalu memilih makanan yang baik dan sehat. Olah raga pun ia lakukan dalam seminggu, walau tidak terlalu rutin.

Lantas apa yang menyebabkan ia terkena stroke? Secara medis tak ditemukan tanda-tanda penyulut penyakit itu. Akhirnya muncul cerita ini. Sang teman menjelaskan sebab musababnya.

Menurutnya, ayahnya sering kali menyimpan berbagai masalah yang ada di dalam hati. Ayahnya sering kali merasa jengkel dan dongkol dalam beberapa masalah, termasuk masalah sepele. Atau ia sering kali merasa sakit hati. Hal itu ia simpan sendiri di dalam hati. Tanpa disadari, perlahan-lahan kebiasaan ini berbuah petaka. Rupanya, inilah yang menyebabkan ayahnya mengalami penyempitan pembuluh darah di otak.

--
Tidak ikhlas? Mungkin itu kata yang paling tepat. Sebuah keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita, memang seringkali menyebalkan dan sangat mengganggu. Kekalahan atau kegagalan, dan juga kehilangan, merupakan hal yang amat sulit untuk diterima. Akibatnya, kita pun berada dalam keadaan yang tidak stabil antara menerima dan menolak.

Nah, bila menerima, artinya kita ikhlas. Sebaliknya, bila tidak, dia akan bersemayam di dalam hati. Tanpa terasa, dada pun terasa sesak. Itulah yang kita rasakan saat pacar memutuskan hubungan tanpa sebab, dus, malah tahu-tahu menikah dengan orang lain, atau mendapati pasangan berselingkuh, meski semua yang terbaik sudah kita berikan.

Memang, untuk mengikhlaskan semua kekalahan, kegagalan atau kehilangan, bukanlah pekerjaan mudah. Bila dunia ini sepenuhnya dapat ikhlas dalam segala persoalan, pasti tidak pernah akan ada perang yang memakan ribuan atau jutaan korban jiwa. Bila semua orang ikhlas, tentu tidak pernah ada yang namanya ilmu santet.

Riset pun menjelaskan bahwa satu kunci menuju hidup bahagia ialah menjaga hati agar selalu terbebas dari rasa kebencian. Dan, bersihkan pikiran dari segala kekawatiran. Jadi, belajarlah untuk menerima segala sesuatunya dengan hati yang lapang.

Masih sulit? Pergilah ke hutan, berteriaklah di sana. Keluarkan segala kecewa di hati. Takkan ada yang terganggu. Kalau kejauhan, masuklah ke kamar mandi. Lalu tutup pintu. Tapi awas, jangan sampai tetangga tahu-tahu terbangun kaget dikira ada maling beneran atau kucing garong. Atau pergilah berenang, di dalam air, luapkan tangis. Di kubangan air, takkan pernah ada yang menduga bahwa Anda tengah menangis.

Profesor Jeffrey Lohr, dari William Fulbright College of Arts and Sciences, menjelaskan bahwa berteriak memberikan sensasi pengendoran otot yang tegang karena kondisi stres. Sedangkan Dr. William Frey, dari University of Minnesota, menemukan bahwa menangis terbukti dapat membuat seseorang merasa lebih baik. Karena air mata yang keluar berfungsi melepaskan ketegangan saraf pada tubuh. Asal tentu saja bukan air mata buaya. Itu kalau Anda kesulitan mengeluarkan segala kekecewaan di dalam hati.

Kembali lagi soal ikhlas. Lalu bagaimanakah agar kita bisa sepenuhnya ikhlas? Tanyalah dalam hati. Ikhlas sejatinya kondisi perasaan di dalam hati. Karena itu belajar ikhlas juga berarti belajar melihat dengan hati, mendengar dengan hati, dan tentunya, mengikuti kata hati.

Menurut Erbe Sentanu, penulis buku 'Quantum Ikhlas', dalam kondisi ikhlas, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa nyaman, tenang, dan bahagia. Dalam zona ikhlas, bertebaranlah berbagai energi positif: rasa syukur, sabar, juga termasuk fokus. Kita pun tiba-tiba merasa penuh tenaga. Energi ikhlas ini lalu menyebar ke setiap bagian tubuh.

Erbe Sentanu sendiri mempunyai kisah mengenai keikhlasan. Setelah enam tahun menikah, Erbe divonis dokter mengalami aspermatozoa. Suatu kondisi seseorang tidak akan dapat memiliki keturunan. Awalnya Erbe terkejut, tetapi ia ikhlas. Dalam penyerahan diri kepada Tuhan, Erbe membayangkan suatu hari nanti ia akan dikaruniai buah hati. Hingga suatu hari ia melakukan uji kualitas sperma. ''Tidak mungkin. Dari nol persen spermatozoa menjadi tiga puluh persen dalam tiga minggu? Tidak mungkin!'' seru sang dokter terkaget-kaget ketika membaca hasil laboratorium. Kini Erbe memiliki putra bernama Shankara Premaswara.

Pada akhirnya, ikhlas merupakan kata kunci untuk hidup sehat. Untuk menuju kestabilan hati, manusia memang perlu katup pelepas.
Berteriak dan menangis merupakan satu jalan keluarnya. Setelah letih, hati dan kepala biasanya akan berkompromi. Mudah-mudahan, keikhlasan untuk melepas kekalahan dan kehilangan, yang akan kita peroleh. Agar hati menjadi netral dan bersih, seperti sebuah speedometer, pada akhirnya, ia kembali ke titik nol. Semoga.



***
Sonny Wibisono

DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?

When you love someone, show it, let him/her know...

POHON
Orang2 memanggilku "POHON" karena aku sangat baik dalam menggambar pohon.
AKU selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku.
AKU telah berpacaran sebanyak 5 kali...
Ada satu wanita yang sangat AKU cintai..tapi AKU tidak punya
keberanian untuk mengatakannya...
Dia tidak cantik..tidak memiliki tubuh yang sexy..
Dia sangat peduli dengan orang lain..religius tapi..dia hanya wanita biasa saja.
AKU menyukainya..sangat menyukainya..
Gayanya yang innocent dan apa adanya..kemandiriannya. .kepandaiannya dan kekuatannya...
Alasan AKU tidak mengajaknya kencan karena...
AKU merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku...
AKU takut...jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang...
AKU takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya...
AKU merasa dia adalah "sahabatku"...
AKU akan memilikinya tiada batasnya...tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia...
Alasan yang terakhir..membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini...
Dia tau AKU mengejar gadis2 lain dan AKU telah membuatnya menangis selama 3 tahun...
Ketika AKU mencium pacarku yang ke-2 terlihat olehnya...
Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah..."lanjutkan saja" katanya, setelah itu pergi meninggalkan kami.
Esoknya, matanya bengkak..dan merah...
AKU sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis...
but AKU tertawa...bercanda dengannya seharian di ruang itu...
Di sudut ruang itu dia menangis...dia tidak tau bahwa AKU kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal...
Hampir 1 jam kulihat dia menangis disana....
Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya...
Pernah sekali mereka berdua perang dingin, AKU tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin...
Tapi AKU masih tetap bersama pacarku...
AKU berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget...
AKU tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku...
Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya...
AKU tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia...
AKU juga sedih...
Ketika AKU putus dengan pacarku yang ke 5, AKU mengajaknya pergi...
Setelah kencan satu hari itu, AKU mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya...
Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku...
AKU cerita tentang putusnya AKU dengan pacarku...
Dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang...
AKU tau pria itu...dia sering mengejarnya selama ini...Pria yang baik, penuh energi dan menarik...
AKU tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, AKU hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya...
Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan AKU tidak dapat menahannya...
Seperti ada batu yang sangat berat didadaku...AKU tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apa daya...
Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya...
Sudah sering AKU melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya...
Handphoneku bergetar...ternyata ada SMS masuk...SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis...
SMS itu berbunyi,"DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?"


DAUN
AKU suka mengoleksi daun-daun, kenapa?
Karena AKU merasa bahwa DAUN untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan.
Selama 3 thn AKU dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi "Sahabat" .
Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya...
AKU mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya - CEMBURU...
Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon.
Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan...
Ketika mereka putus, AKU menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya.
Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi...
AKU menyukainya dan AKU tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapab dia tidak mau mengatakannya?
Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk melangkah?
Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih...
Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa...
AKU mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan...
Tapi..mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman?
Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati...AKU tahu kesukaannya...kebiasaannya...
Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui...
Kau tidak mengharapkan AKU seorang wanita untuk mengatakannya bukan ?
Diluar itu, AKU mau tetap disampingnya...memberinya perhatian...menemani...dan mencintainya...
Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku...
Hal itu seperti menunggu telephonenya tiap malam...mengharapkan
mengirimku SMS...
AKU tau sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untuk ku...
Karena itu, AKU menunggunya...
3 tahun cukup berat untuk kulalui dan AKU mau menyerah...Kadang AKU berpikir untuk tetap menunggu...
Dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini...
Akhir tahun ke-3, seorang pria mengejarku...setiap hari dia mengejarku tanpa lelah...
Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku...
AKU berpikir...apakah aku ingin memberikan ruang kecil di hatiku untukny ?!..
Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon...
Akhirnya, AKU sadar bahwa AKU tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil di hatiku...
AKU tau Angin akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik...
Akhirnya AKU meninggalkan Pohon...tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal...
AKU sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku...
"DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?"

ANGIN
AKU menyukai seorang gadis bernama Daun...
karena dia sangat bergantung pada Pohon..jadi aku harus menjadi ANGIN yang kuat...
Angin akan meniup Daun terbang jauh...
Pertama kalinya..AKU melihat seseorang memperhatikan kami...
Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya
memerhatikan Pohon...
Ketika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu di matanya...
Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya...
Memperhatikannya menjadi kebiasaanku...seperti daun yang suka melihat Pohon.
Satu hari saja tak kulihat dia...AKU merasa sangat kehilangan...
Di sudut ruang itu, ku lihat pohon sedang memperhatikan daun...
Air mengalir di mata daun ketika Pohon pergi...
Esoknya...Ku lihat Daun di tempatnya yang biasa, sedang memperhatikan Pohon...
AKU melangkah dan tersenyum padanya...Kuambil secarik kertas..kutulis dan kuberikan padanya...
Dia sangat kaget...
Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima kertas dariku...
Esoknya...dia datang...menghampiriku dan memberikan kembali kertas itu...
Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena
Daun tidak mau meninggalkan Pohon.
AKU melihat kearahnya...kuhampiri dengan kata2 itu...
Sangat pelan...dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan telponku...
AKU tau orang yang dia cintai bukan AKU...tapi AKU akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku...
Selama 4 bln, AKU telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20x kepadanya...
Hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan...tapi AKU tidak menyerah...
Keputusanku bulat....AKU ingin memilikinya...dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku....
Aku bertanya," apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas?
Mengapa kau selalu membisu?"
Dia berkata, "AKU menengadahkan kepalaku"...
"Ah?" Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar...
"Aku menengadahkan kepalaku" dia berteriak...
Kuletakkan telepon......melompat... .berlari seribu langkah...ke rumahnya...
Dia membuka pintu bagiku...Ku peluk erat-erat tubuhnya...
"DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?"

JIKA KAU MENGINGINKAN CINTA DARI SESEORANG...TUNJUKKAN CINTAMU !!!!
CINTA TIDAK MEMBUTUHKAN KERAGUAN...TUNJUKKAN SAJA !!!!

Belajar dari Seorang Penarik Becak

Ada seorang bapak penarik becak yang biasa mangkal di depan rumah. Usianya sekitar 50 tahun. Orangnya selalu bersemangat, ramah kepada siapapun, sering tersenyum, dan jarang menampakkan kesedihan. Suatu sore ketika saya pulang ke rumah, seperti biasanya beliau tersenyum dan berkata “selamat sore,Mas”. Entah kenapa saya tertarik mengobrol dengannya. Ya, apalagi kalau bukan karena keramahan dan keceriaan yang selalu ditunjukkannya kepada siapapun. Dan memang beliau mengajarkan sesuatu kepada saya, mungkin juga kepada Anda.

“Pak, saya selalu melihat Bapak bersemangat dan ceria. Sepertinya hidup Bapak sangat bahagia ya?” Dan pertanyaan saya lagi-lagi disambut senyum khasnya. Kemudian beliau mulai menjawab “Saya ini orang miskin,mas. Istri saya satu, anak saya tiga. Saya cari uang sehari untuk hidup sehari. Besok makan apa masih belum tahu”. Saya semakin tertarik karena menurut saya ada yang aneh. Bagaimana mungkin dengan kondisi seperti itu, beliau tidak pernah tampak stress, muram, dan sedih. Belum lagi saya berhenti berpikir, Bapak penarik becak tersebut melanjutkan “Saya memang miskin sekali, tidak mempunyai pekerjaan yang baik, tidak bisa mengajak keluarga saya rekreasi, tidak bisa makan di restoran, tidak bisa menyekolahkan anak-anak, tidak besi beli motor apalagi mobil, dan lain-lain yang enak-enak. Tapi saya sangat bersyukur sama TUHAN. Keluarga kami bahagia. Kami bisa berkumpul akrab, bercanda, dan menikmati kehidupan ini. Dan Anda jangan salah, mas. Saya tetap berusaha maju. Saya bekerja dengan jujur. Anak-anak saya didik dengan baik. Mereka masih bisa ikut sekolah gratis untuk orang tidak mampu. Pasti suatu saat mereka bisa hidup enak. Bukankah jadi orang kaya tidak harus sekolah tinggi? Bukankah orang sekolah tidak semua pintar dan berguna? Yang penting anak-anak saya pintar cari uang dengan jujur dan maju. Tidak boleh seperti bapaknya.”.

Saya kagum sekali dengan beliau yang secara tidak langsung mengajarkan sesuatu tentang kehidupan. Orang yang bahagia bukan orang yang memiliki harta berlimpah, mobil mewah, rumah mewah, dan seribu kemewahan lainnya. Orang yang bahagia adalah orang yang selalu mensyukuri hidup yang diberikan TUHAN. Mensyukuri bukan berarti pasrah, tetapi sambil terus berjuang dan optimis hari esok akan lebih baik dari hari ini.

Bila Anda sedang memulai usaha dan mengalami kegagalan, jangan putus asa. BERSYUKURLAH! Itu berarti Anda telah belajar dari sebuah kesalahan dan harus mencari cara lain menjadi lebih baik. Sesering apapun Anda merasa gagal, jangan putus asa. NIKMTI, BERSYUKUR, dan OPTIMIS! Semoga seorang penarik becak bisa memberikan inspirasi untuk bagaiamana cara menikmati hidup, selalu bersyukur sambil terus optimis, berusaha dan berjuang menuju keberhasilan usaha Anda.

suami-isteri dan rel kereta api

Berapa jarak antara kedua rel kereta api? ga ada yang peduli, se-absurd jawaban terhadap: "mengapa orang menikah"

Jarak antara kedua rel kerta api selalu 143, 5 sentimeter atau 4 kaki 8 ½ inchi. Kenapa angkanya aneh begitu? Dan inilah jawabannya: Ketika orang pertamakali membuat gerbong kereta api, mereka menggunakan perlatan seperti untuk membuat kereta kuda. Dan kenpa angka itu menjadi jarak antara kedua roda kereta kuda? Karena jarak itu adalah lebar jalan-jalan yang dilalui kereta-kereta kuda. Dan siapa yang memutuskan bahwa jalan-jalan harus selebar itu? Nah, sekarang kita terlontar balik ke zaman dulu. Adalah orang-orang Romawi, pembangun jalan raya-jalan raya pertama dalam sejarah, yang memutuskan membuat jalan raya-jalan raya mereka selebar itu. Kenapa? Karena kereta perang-kereta perang mereka ditarik oleh dua ekor kuda, dan kalau diberdirikan berdampingan, lebar kedua kuda itu 143, 5 sentimeter.
Jadi, jarak antara rel yang digunakan oleh kereta api canggih berkecepatan tinggi saat ini ditentukan oleh orang zaman Romawi. Waktu orang pergi ke Amerika dan mulai membuat jalan kereta api, tidak terpikir sama sekali oleh mereka untuk mengubahnya, jadi lebar jaraknya tetap sama. Itu bahkan berpengaruh pada pembuatan pesawat ulang-alik ruang angkasa. Para insinyur Amerika berpendapat tangki bahan bakarnya harus lebih lebar, tapi tangki itu dibuat di Utah dan harus diangkut dengan kereta api ke Pusat Angkasa Luar di Florida, dan terowongan kereta api tidak memungkinkan keretanya mengangkut barang yang lebih lebar. Jadi, mereka mau tidak mau harus menerima ukuran yang oleh orang Romawi dianggap ideal.

Tapi apa hubungannya semua itu dengan perkawinan?

Pada suatu saat dalam sejarah, seseorang berkata: bila dua orang menikah, mereka akan tetap membeku seperti itu sepanjang sisa hidup mereka. Kalian akan berjalan berdampingan bagai sepasang rel, selalu berjarak sama. Walau salah seorang dari kalian merasa perlu agak menjauh atau mendekat, itu melanggar aturan. Aturannya adalah: pakailah akal sehat, pikirkan masa depan, pikirkan anak-anak. Kalian tak bisa berubah, kalian harus tetap seperti sepasang rel kereta api yang memelihara jarak yang selalu sama dari titik pemberangkatan sampai titik tujuan. Peraturannya tidak membolehkan cinta berubah, atau mengambang pada awalnya dan menyusut di tengah –itu terlalu berbahaya. Jadi, setelah antusiasme di tahun-tahun pertama, mereka memelihara jarak yang sama, rasa kebersamaan yang sama, naluri alamiah yang sama. Tujuan kalian adalah menjaga agar kereta api membawa ras manusia dengan selamat ke masa depan: anak-anak kalian hanya bisa merasa bahagia kalau kalian tetap seperti adanya –berjarak 143,5 sentimeter satu sama lain. Kalau kalian bosan dengan kemonotonan ini, pikirkan mereka, pikirkan anak-anak yang kalian lahirkan ke dunia.
Pikirkan tetangga-tetangga kalian. Tunjukkan pada mereka bahwa kalian bahagia, makan daging panggang setiap hari Minggu, nonton tivi, kerja bakti untuk komunitas. Pikirkan pergaulan dalam masyarakat: berdandanlah sedemikian rupa, sehingga semua orang tahu bahwa kalian hidup dalam keharmonisan yang sempurna. Jangan pernah menengaok ke samping, seseorang mungkin sedang memperhatikan kalian, dan itu bisa menimbulkan godaan, itu bisa menyebabkan perceraian, krisis, depresi.
Tersenyumlah dalam semua foto kalian. Taruh foto-foto di ruang keluarga, sehingga semua orang bisa melihatnya. Potong rumput, berolah raga –oh ya, kalian harus berolah raga agar bisa tetap awet muda. Kalau olah raga masih belum cukup, jalani bedah plastik. Tapi jangan sampai lupa, peraturan-peraturan itu dibuat sudah lama sekali, harus dihormati dan dipatuhi. Siapa yang membuat peraturan-peraturan itu? Tidak penting. Jangan dipertanyakan, karena peraturan itu akan selalu berlaku, walau kalian tidak setuju

#5 - DREAM OF FLIGHT

In the late 1800s, a well-known bishop was travelling the United States, speaking to religious and academic leaders. At one of his stops, he was invited to have dinner with some prominent leaders. During the dinner he was asked, "What do you think the future holds for us?" After a moment's pause, he replied, "The future is bleak, and in my opinion, we have discovered all there is to discover, created all there is to create, and invented all there is to invent." One of the leaders commented, "I think someday, man shall learn to fly like the birds." To this, the bishop replied, "You are mad; flight is only reserved for the angels." With that statement he stormed out of the room. The good news was that the bishop's last name was Wright! Years later, his two sons Orville and Wilbur, made the dream of flying real on the windswept salt marshes of Kitty Hawk.

SUCCESS PRINCIPLES

We live in a world full of riches. We have to be open to the idea of change. What is needed to tap into the vast potential of this world are new and better "ideas". Never under rate yourself and others. Others will ridicule and laugh at your ideas but you will have the last laugh in the end

#4 - SEARCH NO MORE

Ali Hafed was a farmer from Africa, who was happy and contented. One day a priest came to visit him and told him about the glory of diamonds and the power that goes along with having them. The priest said, "If you have a diamond the size of your thumb, you could have your own city. If you had a diamond the size of your fist, you could own the whole country." After the priest left, the farmer could not sleep that night. He became unhappy and discontented with what he had, and the whole night he thought to himself how rich and powerful he would become if he could possess some diamonds.

The next morning, he sold off his farm, left his family with his neighbor, and set off to search for diamonds. He traveled all over Africa, but could not find any. He looked all over Europe and couldn't find any. Finally, he became emotionally, physically and financially broke and decided to take his own life by throwing himself into the river.

Back home, the person who had bought his farm was watering the camels at a stream that ran through the farm. He suddenly saw a curious flash of light from the white sands of the shallow stream. Reaching into the water, he pulled out a rough stone that sparkled like the colors of the rainbow. Finding the stone interesting, he took it back to his house and placed it as a decoration piece in his living room. One day the priest came to visit, and saw the sparkling stone. He exclaimed, "Here is a diamond! Is Hafed back?" The man replied, "No, no, Hafed has not returned, and that is not a diamond. It is only a stone I found right here in the garden." When the priest heard this, he declared, "I know a diamond when I see one."

Together they rushed out to the garden stream and began searching. To their amazement, there came up other more beautiful and valuable stones than the first. Thus, was discovered the largest diamond mine in the world.

SUCCESS PRINCIPLES

The above story, Acres of Diamonds was lectured by Russell H. Conwell more than 6,000 times during his lifetime. With the funds from the above lectures he founded Temple University.

We are forever looking for opportunities elsewhere rather than within us. "Acres of Diamonds" taught us that the riches and opportunities that we are searching are within us. As the saying goes, "the grass on the other side always appears to be greener." Diamonds in its rough form do not look like diamonds. The raw diamonds need to be skillfully worked on and polished before they are of value. Likewise most of us are like the raw diamonds, and need to be worked on and polished before we realize our full potential